AS Cabut Sanksi, Suruh Suriah Akur Sama Israel: Dunia Ini Emang Nggak Pernah Kurang Plot Twist!
Drama Timur Tengah: Sinetron Tiada Akhir
Kalau kamu pikir dunia ini udah cukup drama, tunggu sampai kamu dengar kabar terbaru dari panggung politik internasional. Amerika Serikat, si click here polisi dunia yang suka banget jadi sutradara geopolitik, baru aja bikin manuver yang bikin dahi berkerut dan netizen tepuk jidat berjamaah. Yap, AS resmi mencabut sanksi terhadap Suriah dan… plot twist alert… nyuruh Suriah buat baikan sama Israel.
Iya, kamu nggak salah baca. Suriah dan Israel disuruh rujuk, kayak pasangan LDR yang disuruh nikah sama orang tua masing-masing karena katanya “udah cocok.”
Sanksi Dicabut, tapi Pake Syarat ala Sinetron
Setelah bertahun-tahun dicekik ekonomi karena sanksi ini-itu, tiba-tiba AS berubah haluan. Katanya, sanksi dicabut demi “kemanusiaan” dan “stabilitas kawasan.” Hmm… agak mencurigakan, ya? Apalagi kalau tiba-tiba ujung-ujungnya ada proyek tambang, jalur minyak, atau pangkalan militer baru.
Tapi jangan senang dulu, Suriah. Pencabutan sanksi ini ibarat hadiah ulang tahun yang bungkusnya cantik tapi isinya tagihan listrik. Soalnya, sambil tersenyum manis, AS juga ngasih pesan: “Eh, sekalian deh ya, kamu damai-damaian sama Israel. Move on lah, bro.”
Suriah dan Israel: Kayak Tom & Jerry Disuruh Berteman
Kita semua tahu, Suriah dan Israel bukan sekadar punya beda pendapat. Hubungan mereka tuh lebih ribet dari status gebetan yang bilang “aku sayang kamu, tapi kita nggak bisa bersama.” Ada sejarah perang, konflik wilayah (halo Dataran Golan!), sampai adu misil.
Jadi ketika AS nyuruh mereka “damai aja, yuk,” reaksi publik dunia kurang lebih: “Lah, emangnya semudah itu?”
Bayangkan kamu lagi berantem sama tetangga gara-gara pager rumah, terus datang orang ketiga yang bilang, “Udah damai aja, nih aku bawain kue.” Mau ketawa, tapi juga pengen lempar kuenya.
Kepentingan Siapa yang Diutamakan?
Di balik keputusan ini, banyak yang bertanya-tanya: ini buat kepentingan siapa, sih? Suriah? Israel? Rakyat sipil? Atau jangan-jangan buat rating politik dalam negeri AS yang lagi turun kayak harga crypto?
Beberapa pengamat nyinyir (dan realistis) bilang, ini bukan tentang perdamaian, tapi tentang nyari panggung dan pengaruh di Timur Tengah. Apalagi sekarang China dan Rusia makin rajin nimbrung, AS nggak mau ketinggalan panggung, dong.
Netizen Ngomong Apa?
Di Twitter, komentar-komentar kocak bermunculan. Ada yang bilang, “Kalau Suriah-Israel bisa damai, berarti mantan juga bisa ngajak balikan.” Ada juga yang nyindir, “AS cabut sanksi kayak mantan yang bilang ‘maaf ya aku dulu jahat sama kamu.'”
Yah, dunia memang panggung, dan kita semua cuma aktor. Tapi kalau naskahnya makin absurd begini, jangan salahin netizen kalau ketawa sambil nangis.