Warna Rambut Baru di Salon: Pilih yang Cocok Biar Nggak Menyesal
Drama di Balik Pewarnaan Rambut
Memutuskan untuk ganti warna rambut itu ibarat milih pasangan—sekali salah pilih, bisa menyesal tujuh turunan. Apalagi kalau asal comot warna dari Pinterest tanpa mikir, “Cocok nggak ya sama kulit gue?” Nah, sebelum kamu berubah jadi kor masterdominicansalon.com korban highlight gagal, mending simak dulu nih tips waras memilih warna rambut baru di salon. Soalnya, salon itu bukan tempat sulap, Bro & Sis. Kalau kamu ngotot mau rambut abu-abu metalik tapi rambutmu bekas bleaching lima kali, siap-siap aja jadi kemoceng jalanan.
Kenali Dulu Warna Kulitmu, Jangan Modal Nekat
Langkah pertama dalam petualangan pewarnaan rambut yang penuh risiko ini adalah… kenali warna kulitmu! Serius, ini bukan soal SARA, tapi soal estetika. Kalau kamu punya undertone hangat (alias kulitmu gampang gosong di pantai), warna-warna kayak coklat karamel, merah tembaga, atau golden blonde bakal kelihatan cakep. Tapi kalau undertonemu dingin (alias kamu lebih cocok pakai perak daripada emas), cobalah warna-warna seperti ash brown, burgundy, atau bahkan ungu lavender.
Jangan sampai kamu yang kulitnya sawo matang milih blonde platinum cuma karena liat idol Korea pake. Kamu lupa, dia di-blow, di-makeup, di-photoshop, dan kamu? Cuma di-blow angin pas naik ojek.
Jangan Tergoda Trend, Tergoda yang Bikin Glowing Aja
Trend warna rambut bisa berubah kayak mood mantan. Tahun ini semua orang pengen warna biru denim, besok lusa udah pindah ke rose gold. Tapi ingat, warna rambut bukan baju yang bisa diganti tiap hari. Sekali kamu bleaching, rambutmu bakal menjerit minta ampun. Jadi mending pilih warna yang bisa kamu rawat dan kamu banggakan lebih dari seminggu.
Tanya sama kapster salon langgananmu, mereka itu udah ahli. Mereka tahu mana yang cocok buat kamu. Kalau kamu nekat dan bilang, “Mbak, saya mau warna pink pastel kayak di Instagram ini ya,” lalu rambutmu rontok kayak daun di musim gugur, ya jangan salahkan salon.
Perawatan Setelah Pewarnaan Itu Kunci
Nah, ini bagian yang paling sering dilupakan. Setelah kamu mewarnai rambut, apalagi yang butuh bleaching, jangan langsung santai-santai kayak habis diservis. Rambut itu butuh perawatan. Pakai shampo khusus rambut diwarnai, masker rambut seminggu sekali, dan hindari styling panas berlebihan. Kalau kamu ngerasa rambutmu keras dan kusut kayak sabut kelapa, ya itu artinya kamu lalai.
Dan jangan berharap warna rambutmu awet kayak hubungan pasangan di sinetron. Semahal apapun pewarnaannya, kalau kamu keramas pakai sabun colek, ya wassalam.
Kesimpulan: Warna Boleh Berubah, Tapi Jangan Sampai Jadi Penyesalan
Mewarnai rambut itu seru, bisa bikin kamu kelihatan beda dan lebih pede. Tapi jangan asal gaya tanpa strategi. Kenali warna kulitmu, pilih warna yang sesuai, dengarkan saran dari ahlinya di salon, dan rawat rambutmu sebaik kamu merawat skincare favorit. Ingat, warna rambut bisa bikin kamu jadi pusat perhatian… atau pusat penyesalan. Pilih yang mana?
Jadi, siap tampil baru dan kece? Atau kamu masih galau antara ash grey dan warna caramel latte? Jangan sampai karena salah warna, kamu malah jadi bahan candaan keluarga seumur hidup!